Nama Motorola pastilah tidak asing di telinga para pencinta
gadget tanah air. Padahal beberapa tahun belakangan, Motorola sudah angkat kaki
dari Indonesia. Tapi kini, setelah diakuisisi oleh Lenovo, kita bisa kembali
menikmati smartphone buatan Motorola. Diawali dengan hadirnya Moto E3 Power,
kali ini giliran smartphone flagship Moto Z yang datang. Berikut ulasan beserta
spesifikasinya.
Spesifikasi
|
|
HARGA
|
Rp8.499.000
|
BODI
|
153,3 x 75,3 x 5,2 mm, 136 gram
|
PROSESOR
|
Qualcomm Snapdragon 820 1,85
GHz
|
GPU
|
Adreno 530
|
RAM
|
4 GB
|
STORAGE
|
64 GB
|
LAYAR
|
AMOLED 5,5 inci (2.560 x 1.440
piksel)
|
KAMERA
|
13 MP & 5 MP
|
BATERAI
|
2.600 mAh
|
SISTEM OPERASI
|
Android 7.0
|
JARINGAN
|
Dual-SIM 4G
|
SENSOR
|
Fingerprint, accelerometer,
gyro, proximity, compass
|
CHARGING SISTEM
|
Quick Charge 3.0
|
Kelebihan
Flagship tertipis. Motorola mendesain Moto Z dengan bahan aluminium serta konstruksi bodi yang sangat tipis. Ya, sisi tertipis smartphone ini (tidak termasuk kamera) memiliki ketebalan hanya 5,2 mm saja. Praktis menjadikan Moto Z sebagai smartphone flagship tertipis di dunia saat ini. Dengan bodinya yang tipis turut memengaruhi bobotnya yang jadi hanya 136 gram saja.

Desain antimainstream. Ada yang bilang bagus, ada yang bilang jelek, ada pula yang bilang aneh. Itulah pendapat orang-orang ketika melihat Moto Z. Tapi bagi kami, Moto Z adalah smartphone elegan dengan desain nyeleneh. Kata nyeleneh yang kami maksud di sini adalah antimainstream atau tidak pasaran. Penyebabnya adalah desain super tipis, kamera bulat menonjol, sisi belakang yang memuat banyak pin konektor (untuk aksesori Moto Mods), serta sensor fingerprint di depan yang mirip tombol home.

Masih yang tercepat. Moto Z pertama kali diluncurkan pada Oktober 2016 dan baru masuk ke Indonesia awal Februari ini. Meski begitu, hardware CPU Snapdragon 820, RAM 4 GB, dan storage 64 GB yang dimilikinya masih sangat powerful untuk saat ini. Pengujian AnTuTu yang kami jalankan bisa menghasilkan skor 119 ribu poin. Ya, Moto Z dapat menjalankan aplikasi maupun game apapun dengan sangat baik.
Layar berkualitas. Saat ini, ada sebagian smartphone flagship yang masih betah dengan resolusi Full HD, sebagian lagi sudah melaju dengan resolusi Quad HD. Dan Moto Z termasuk flagship dengan resolusi Quad HD. Selain itu, layar 5,5 inci yang dimilikinya menggunakan panel AMOLED berlapis Gorilla Glass 4 dan permukaan lengkung 2,5D. Kombinasi tersebut praktis membuat layar Moto Z memiliki kualitas di atas rata-rata.

Revolusioner. Tahun 2016 lalu ada dua smartphone modular (bongkar pasang) yang dirilis, yakni LG G5 dan Moto Z. LG G5 bisa dibilang kurang diminati, sementara Moto Z masih lebih baik dan pantas disebut ajaib. Pasalnya desain modular Moto Z jauh lebih praktis untuk diterapkan, bisa menyulapnya jadi perangkat dengan fungsi lebih banyak. Motorola menempatkan beberapa pin konektor di bodi belakang Moto Z untuk disambungkan dengan aksesori bernama Moto Mods.

Sejauh ini ada empat jenis Moto Mods yang tersedia. Mulai dari Mods back cover bernama Style Shell, Mods powerbank Incipio Power Pack, Mods sepaker JBL Soundboost, Mods proyektor Insta-share, hingga Mods kamera Hasselblad Truezoom. Keempat Mods ini dijual terpisah dan dapat dilepas-pasang dengan sangat mudah dan praktis dengan sistem magnetic.
Kamera dengan OIS. Di atas kertas, kamera yang dibawa Moto Z tergolong biasa-biasa saja. Pasalnya resolusi kamera utamanya hanya 13 MP, sedangkan kamera depannya hanya 5 MP (dilengkapi LED flash). Tapi jangan tertipu angka resolusi, karena kualitasnya ternyata tergolong mumpuni, meski tak sebaik Google Pixel, iPhone 7, atau Samsung Galaxy S7.
Nah, untuk kebutuhan merekam video, kamera 13 MP tersebut sanggup menciptakan video hingga resolusi 4K 30 fps. Plus, dengan adanya teknologi optical image stabilizer, kita bisa merekam video dengan lebih nyaman. Kami mencoba merekam video saat dibonceng di atas motor dengan kecepatan 30 km/jam, video tersaji dengan halus. Perpindahan fokus objeknya pun mulus.
Kekurangan
Tanpa jack audio. Ada hal yang harus dikorbankan dari bodi Moto Z yang kelewat tipis. Pengguna harus merelakan hilangnya jack audio 3,5 mm. Sebagai penggantinya, Motorola menyertakan adapter USB Type-C to 3,5 mm. Tapi tetap saja hal ini kurang praktis bagi pengguna yang sering menggunakan headset.

Baterai kecil. Selain hilangnya jack audio, hal lain yang harus dikorbankan dari bodinya yang ramping adalah baterai. Punya layar besar beresolusi QHD serta hardware kencang, Moto Z hanya dibekali baterai 2.600 mAh saja. Karenanya pengguna harus pintar-pintar menghemat penggunaan smartphone. Adapun rata-rata screen-on-time yang dihasilkan yakni 3,5 jam.
Kesimpulan
Moto Z menawarkan desain yang elegan sekaligus nyeleneh. Bodinya sangat tipis dengan ketebalan 5,2 mm serta bobot hanya 136 gram. Selain itu, ada aksesori revolusioner Moto Mods yang bisa dibeli untuk menyulapnya menjadi speaker, proyektor, atau kamera. Namun dengan bodinya yang tipis, ada hal yang harus dikorbankan, yakni hilangnya jack audio serta baterai yang kecil.
sumber : droidlime
terkait : review moto z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar